Candi Ngawen berada dekat dengan Kantor Balai Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan. Berada pada jalur wisata Makam Aulia Gunungpring. Komplek Candi Ngawen terdiri dari 5 buah candi, berderet sejajar dengan menghadap ke timur, tapi sayang hanya tinggal 1 candi yang masih utuh, 4 lainnya hanya tinggal kaki candi. Berdasarkan gaya arsitektur bagunannya, diperkirakan dibangun sekitar abad IX – X Masehi dan berlatar belakang agama Buddha dengan bukti keberadaan arca Dhyani Budhha Ratnasambhawa dan arca Dhayni Buddha Amithaba di candi ini. Keunikan dari Candi Ngawen adalah keberadaanya ditengah – tengah irigasi, entah bagaimana hal itu terjadi tetapi hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri dibanding candi – candi lain. Keunikan lain tampak dengan keberadaan 4 buah arca singa di setiap sudut candi II dan Candi IV.
Desa Ngawen terletak di Desa Ngawen Kecamatan Muntilan , Desa Wisata ini dengan maskot utama Candi Ngawen. Selain Candi Ngawen, masih banyak potensi yang tersimpan ini. beberapa diantaranya adalah Sendang Manis di Dusun Citro. Sendang ini merupakan Petilasan Kyai Raden Santri yang digunakan untuk berwudhu dimana Raden Santri Tokoh Penyebar Agama Islam di wilayah Magelang khususnya di Gunung Pring Muntilan Di Desa Ngawen beragam kerajinan tangan yang bisa dijadikan cinderamata wisatawan yang berkunjung seperti kerajinan doran atau tangkai cangkul yang terbuat dari pohon aren. Aneka kuliner tradisional khas Muntilan seperti Jenang, jemunak, dan lainnya. Desa Ngawen juga bisa menjadi destinasi wisata edukasi. Hal ini karena lahan 6000 meter persegi di sekitar Kali Blongkeng bisa dipakai untuk bumi perkemahan. .Desa Wisata ini Juga ada Wisata tubing menyusuri Sungai Blongkeng, kegiatan ini sangat menarik buat yang menyukai tantangan
